Kemenkes Minta Produsen Alat Kesehatan Bangun Pabrik di Indonesia

 Kemenkes Minta Produsen Alat Kesehatan Bangun Pabrik di Indonesia


"Mau tidak rela kecuali kita rela percepatan, tidak ada jalur lain kecuali kita mengimpor teknologi dari luar. Artinya apa, seluruh vendor atau pabrik-pabrik luar negeri kita panggil masuk ke dalam untuk menyebabkan pabrik di sini," kata Kadir dalam RDP Komisi IX DPR RI bersama Kementerian Kesehatan di Jakarta, Senin.


Menurut dia, itu merupakan alternatif cara yang bisa ditempuh supaya Indonesia bisa mengolah alat kebugaran sendiri mengingat tetap kurangnya penelitian dan pengembangan bidang kebugaran di dalam negeri.


Namun demikian susah untuk berharap seluruh ilmu dan teknologi dari perusahaan asing berikut bisa dipelajari oleh SDM Indonesia distributor alat kesehatan .



"Pertanyaannya adalah apakah mereka rela 100 prosen jalankan transfer of technology, transfer of knowledge misalnya. Apakah kita layaknya orang Jepang bisa mengambil ilmunya orang itu, kita pakai," tuturnya.


Industri kebugaran dalam negeri pas ini, menurut dia, belum bisa mengolah alat-alat kebugaran yang berteknologi tinggi.


"Kita belum bisa mengolah alat-alat kebugaran dalam negeri yang masuk dalam group teknologi tinggi layaknya andaikan MRI, CT scan," katanya.


Industri kebugaran dalam negeri baru bisa membuahkan alat-alat kebugaran berteknologi rendah. Bahkan komponen alat kebugaran berikut tetap berasal dari luar negeri. "Kita itu lebih banyak assembling, tukar casing, tukar merk, dianggap mengolah dalam negeri. TKDN-nya 40 persen," katanya.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Dari Lokal Ke Global: Ekspansi Windofa Apparel ke Pasar Internasional

Anker meluncurkan pengisi daya cepat bertema Doraemon yang mendukung iPhone 12

Strategi Bisnis Sukses dengan Memilih Jasa Paket Maklon Kosmetik yang Tepat