Tradisi Petang Megang dan Pengaruhnya dalam Mengubah Tepian Sungai Siak di Pekanbaru
Sungai Siak merupakan sungai utama di ibu kota Provinsi Riau, dan memiliki peran vital dalam sejarah dan perkembangan kota Pekanbaru. Masyarakat menggunakan sungai sebagai sumber air, transportasi, bahkan upacara adat Petang Megang yang menunjukkan kedekatan masyarakat Pekanbaru dengan sungai. Tepi sungai Siak adalah pusat kota, dengan kota tua, pasar, pemukiman, dan rumah kerajaan yang terletak di dekat sungai. Keterikatan masyarakat dengan sungai dapat dilihat melalui Petang Megang yang dikenal sebagai tradisi membersihkan dan mensucikan jiwa dan raga untuk menyambut bulan suci Ramadhan.
Selama Petang Megang, banyak orang pergi ke sungai, melakukan mandi balimau dan bahkan mengadakan kompetisi dan festival yang menarik wisatawan. Makalah ini membahas bagaimana Petang Megang mencerminkan hubungan masyarakat lokal dengan sungai dan mempengaruhi bentuk spasial bantaran sungai Siak. Temuan menunjukkan bahwa karena ada beberapa perubahan dalam praktik Petang Megang, seperti kompetisi perahu dan festival musik, pemerintah mengembangkan tepi sungai Siak tidak hanya untuk menampung Petang Megang tetapi juga untuk menarik wisatawan. Sayangnya, pembangunan membatasi akses masyarakat lokal ke sungai. Untuk informasi terkini wilayah Pekanbaru dan sekitarnya, bisa langsung di Dang Merdu.
Komentar
Posting Komentar